My Precious One
Johanamay
October 28, 2008
0 Comments
Tadi malam adalah puncak akumulasi stress, emosi dan tangisan.
Terakhir kali aku merasakan hal seperti ini, ketika seorang yang sangat kucintai mati
ditangan ku.
Ya...dia adalah ibuku.
Seiring dengan kematiannya, maka selama 2 tahun juga aku merasakan 'kematian' semu yang tak berbentuk.
Kosong, hampa dan hilang....
Segenap sukma dan raga seperti terenggut dengan paksa.
Aku seakan kembali ke dalam cangkang keras persembunyian ku yang nyaman. Sendiri, sepi dan egois.
Rasanya, sudah lama sekali aku tidak berdoa sedasyat semalam.Dan itu rasanya melegakan. Jujur, serangan penyakit berturut-turut dan bertubi-tubi yang sedang terjadi dalam diriku sekarang... tadinya tidak bisa kuterima. Aku malu, aku kecewa,aku stress, aku lelah, semuanya membuat emosi jiwa ku ups and down.
Aku bertanya padaNya, kenapa ini bisa terjadi?
Penyakit pertama yang menyerangku adalah infeksi kelenjar limpoma.
Dari sini, secara drastis aku harus berhati-hati dalam setiap kegiatan maupun pekerjaan yang aku lakukan. Kalau tidak maka aku akan drop lagi.
Penyakit yang jika aku tidak berhati-hati dan tidak menjalani pola hidup sehat, maka ke depannya bisa jadi kanker limphoma.
Dokter yang menangani ku menyarankan, aku untuk berhenti total dan beristirahat penuh selama 3 bulan. Bersenang-senang dan menikmati hidup.
Operasi yang dilakukan juga tidak aku hilangkan bekasnya, sebagai 'reminder' bahwa
sekarang aku punya KEKURANGAN :)
Apa yang kurasakan?
Sedih, senang, lega, bersyukur, dan juga kecewa.
Satu hal yang tidak pernah habis oleh akalku, selama ini bisa dikatakan hidupku sangat bersih. Semua kulakukan dengan secukupnya. Tidak merokok, tidak minum, tidak memakai obat-obatan terlarang. Tapi tetap saja, aku harus mengalami ini.
Kemudian, aku diserang oleh dua penyakit secara bersamaan.
DBD (Demam Berdarah) dan kemudian, otot saraf kaki kiriku terjepit.
Bersyukur, karena DBD nya cepat ditanggulangi, tapi yang paling menyiksa ku adalah
penyakit ku yang kedua. Tadinya aku berfikir, ini cuma cidera otot biasa, yang jika dipijet akan langsung sembuh.
Hahahahahaha.... ternyata saya salah saudara2... ternyata lebih dari itu.
Dan yang namanya sudah berhubungan dengan saraf, rasanya aduhaiiiiiiiii sekali.
Karena, masih dalam proses pemulihan infeksi kelenjar limp ini juga , aku diharapkan untuk mengurangi konsumsi obat. So, yang namanya obat penghilang rasa sakit pun harus dihindari semaksimal mungkin. Serangan terdasyat yang pernah aku terima. Setiap berdiri, seluruh tubuhku rasanya ikut menjerit. Bahkan untuk beranjak dari tidur ke posisi duduk saja, aku butuh waktu 1 jam sendiri, waktu itu :)
Perbuatan bodoh dan keras kepalanya adalah, aku masih berfikir dengan istirahat yang cukup maka perlahan nanti semuanya bisa kembali normal.
Gubraks!!!!!!
Tolong jangan ditiru yach saudara-saudara. *saya maluhhhhhhhhh- dan sekarang sudah bisa menertawakan kebodohanku ini*
Sekolah tinggi-tinggi, pikiran kok cetek toh ndok.... *hihihihihihi*
Puncaknya adalah, ketika aku bilang ke B'Budi. I give up.
Dia langsung terbang dari Palembang, dan meninggalkan semua pekerjaannya dan menjemputku. (Thank you B'Budi)
Dalam kurun waktu kurang lebih 2 - 3 jam, aku sudah dilarikan ke RS, tidak bisa jalan, menjerit2 kesakitan,hampir pingsan, karena harus menahan sakit yang luar biasa. Jadi deh ik, jadi penghuni sehari, dan menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut. Aku harus bersyukur karena, tidak mengalami kondisi yang lebih parah, dan disarankan menjalankan terapi.
Hihihihihihihi......
Proses terapi yang menyenangkan, menyiksa, menyakitkan sekaligus memalukan.
Menyenangkan karena tempatnya terapi dan orang2nya menyenangkan.
Menyiksa dan menyakitkan, karena proses terapinya menguras banyak tenaga, dan
mengakibatkan kelelahan yang luar biasa... karena nya setiap malam aku pasti meriang disco dan kalau sudah parah, badan ku bisa sampai biru-biru.... what a day.
Memalukannya adalah karena ahli terapi terbaik di tempat itu adalah berjenis kelamin
laki-laki, dan bagian yang terluka parah berada di bagian belakang dari mulai tulang ekor ke paha bawah. Boooooooooooooooooooooooooo, mau ndak mau, ik buka-bukaan deh ma tuh bapak. Urat kemaluan ku disimpan dulu dah yang penting ik sembuh. TITIK
Hahahahhahaha....
Aku bersyukur, karena hari ini terapi ku selesai, dan tidak lagi harus bertemu dengan
bapaknya. Selebihnya aku harus lebih hati2 dan belajar semuanya mulai dari nol.
Sebelum aku berdoa tadi malam, aku masih marah, masih berfikiran jelek, masih kecewa dan masih sangat sedih dengan kondisiku.
Jadi ndak pede, jadi ndak bisa berbuat apa2, jadi ndak berguna.... itulah yang aku
rasakan. Tapi setelah aku berdoa, aku melihat semuanya dalam prespektive berbeda.
Mungkin ini adalah teguran dari Tuhan, atas kesalahan yang mungkin aku lakukan kepada
orang-orang yang sengaja maupun tidak sengaja aku lakukan.
Bisa juga ini adalah teguran dari Tuhan, karena selama ini aku terlalu sibuk dengan
pekerjaanku sampai2 sering tidak melihat ke dalam - keluarga inti, hanya melihat ke luar - teman dan dunia ku, berkutat dengan ambisi dan hal-hal yang tak penting lainnya.
Tapi yang pasti, aku belajar untuk melepaskan, dan menerima kondisiku saat ini.
Dengan segala kekurangan dan kelebihanku.
Melepaskan orang-orang yang mungkin juga lebih baik tidak bersama ku, dan berhak
mendapatkan yang lebih baik dariku.
Bersyukur, bahwa dengan kejadian ku ini, banyak teman-teman yang juga dapat mengambil pelajaran. Bersyukur, bahwa ternyata Tuhan masih sangat sayang padaku, sehingga memperbolehkan semuanya ini terjadi.
Aku percaya, semua yang terjadi dalam hidupku akan membuatku semakin dewasa.
Dibutuhkan kesabaran, keteguhan hati, kemauan yang kuat dan juga keiklasan untuk menerima semuanya. Sampai saat ini aku masih terus berjuang untuk semuanya itu.
I'm just an ordinary girl.
Yang terus belajar untuk menjadi diriku sendiri, menjadi orang yang lebih dewasa, walaupun aku tahu... sangat menyebalkan untuk menjadi dewasa.... *hahahahhaha*
Dan aku bersyukur.....
Terakhir kali aku merasakan hal seperti ini, ketika seorang yang sangat kucintai mati
ditangan ku.
Ya...dia adalah ibuku.
Seiring dengan kematiannya, maka selama 2 tahun juga aku merasakan 'kematian' semu yang tak berbentuk.
Kosong, hampa dan hilang....
Segenap sukma dan raga seperti terenggut dengan paksa.
Aku seakan kembali ke dalam cangkang keras persembunyian ku yang nyaman. Sendiri, sepi dan egois.
Rasanya, sudah lama sekali aku tidak berdoa sedasyat semalam.Dan itu rasanya melegakan. Jujur, serangan penyakit berturut-turut dan bertubi-tubi yang sedang terjadi dalam diriku sekarang... tadinya tidak bisa kuterima. Aku malu, aku kecewa,aku stress, aku lelah, semuanya membuat emosi jiwa ku ups and down.
Aku bertanya padaNya, kenapa ini bisa terjadi?
Penyakit pertama yang menyerangku adalah infeksi kelenjar limpoma.
Dari sini, secara drastis aku harus berhati-hati dalam setiap kegiatan maupun pekerjaan yang aku lakukan. Kalau tidak maka aku akan drop lagi.
Penyakit yang jika aku tidak berhati-hati dan tidak menjalani pola hidup sehat, maka ke depannya bisa jadi kanker limphoma.
Dokter yang menangani ku menyarankan, aku untuk berhenti total dan beristirahat penuh selama 3 bulan. Bersenang-senang dan menikmati hidup.
Operasi yang dilakukan juga tidak aku hilangkan bekasnya, sebagai 'reminder' bahwa
sekarang aku punya KEKURANGAN :)
Apa yang kurasakan?
Sedih, senang, lega, bersyukur, dan juga kecewa.
Satu hal yang tidak pernah habis oleh akalku, selama ini bisa dikatakan hidupku sangat bersih. Semua kulakukan dengan secukupnya. Tidak merokok, tidak minum, tidak memakai obat-obatan terlarang. Tapi tetap saja, aku harus mengalami ini.
Kemudian, aku diserang oleh dua penyakit secara bersamaan.
DBD (Demam Berdarah) dan kemudian, otot saraf kaki kiriku terjepit.
Bersyukur, karena DBD nya cepat ditanggulangi, tapi yang paling menyiksa ku adalah
penyakit ku yang kedua. Tadinya aku berfikir, ini cuma cidera otot biasa, yang jika dipijet akan langsung sembuh.
Hahahahahaha.... ternyata saya salah saudara2... ternyata lebih dari itu.
Dan yang namanya sudah berhubungan dengan saraf, rasanya aduhaiiiiiiiii sekali.
Karena, masih dalam proses pemulihan infeksi kelenjar limp ini juga , aku diharapkan untuk mengurangi konsumsi obat. So, yang namanya obat penghilang rasa sakit pun harus dihindari semaksimal mungkin. Serangan terdasyat yang pernah aku terima. Setiap berdiri, seluruh tubuhku rasanya ikut menjerit. Bahkan untuk beranjak dari tidur ke posisi duduk saja, aku butuh waktu 1 jam sendiri, waktu itu :)
Perbuatan bodoh dan keras kepalanya adalah, aku masih berfikir dengan istirahat yang cukup maka perlahan nanti semuanya bisa kembali normal.
Gubraks!!!!!!
Tolong jangan ditiru yach saudara-saudara. *saya maluhhhhhhhhh- dan sekarang sudah bisa menertawakan kebodohanku ini*
Sekolah tinggi-tinggi, pikiran kok cetek toh ndok.... *hihihihihihi*
Puncaknya adalah, ketika aku bilang ke B'Budi. I give up.
Dia langsung terbang dari Palembang, dan meninggalkan semua pekerjaannya dan menjemputku. (Thank you B'Budi)
Dalam kurun waktu kurang lebih 2 - 3 jam, aku sudah dilarikan ke RS, tidak bisa jalan, menjerit2 kesakitan,hampir pingsan, karena harus menahan sakit yang luar biasa. Jadi deh ik, jadi penghuni sehari, dan menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut. Aku harus bersyukur karena, tidak mengalami kondisi yang lebih parah, dan disarankan menjalankan terapi.
Hihihihihihihi......
Proses terapi yang menyenangkan, menyiksa, menyakitkan sekaligus memalukan.
Menyenangkan karena tempatnya terapi dan orang2nya menyenangkan.
Menyiksa dan menyakitkan, karena proses terapinya menguras banyak tenaga, dan
mengakibatkan kelelahan yang luar biasa... karena nya setiap malam aku pasti meriang disco dan kalau sudah parah, badan ku bisa sampai biru-biru.... what a day.
Memalukannya adalah karena ahli terapi terbaik di tempat itu adalah berjenis kelamin
laki-laki, dan bagian yang terluka parah berada di bagian belakang dari mulai tulang ekor ke paha bawah. Boooooooooooooooooooooooooo, mau ndak mau, ik buka-bukaan deh ma tuh bapak. Urat kemaluan ku disimpan dulu dah yang penting ik sembuh. TITIK
Hahahahhahaha....
Aku bersyukur, karena hari ini terapi ku selesai, dan tidak lagi harus bertemu dengan
bapaknya. Selebihnya aku harus lebih hati2 dan belajar semuanya mulai dari nol.
Sebelum aku berdoa tadi malam, aku masih marah, masih berfikiran jelek, masih kecewa dan masih sangat sedih dengan kondisiku.
Jadi ndak pede, jadi ndak bisa berbuat apa2, jadi ndak berguna.... itulah yang aku
rasakan. Tapi setelah aku berdoa, aku melihat semuanya dalam prespektive berbeda.
Mungkin ini adalah teguran dari Tuhan, atas kesalahan yang mungkin aku lakukan kepada
orang-orang yang sengaja maupun tidak sengaja aku lakukan.
Bisa juga ini adalah teguran dari Tuhan, karena selama ini aku terlalu sibuk dengan
pekerjaanku sampai2 sering tidak melihat ke dalam - keluarga inti, hanya melihat ke luar - teman dan dunia ku, berkutat dengan ambisi dan hal-hal yang tak penting lainnya.
Tapi yang pasti, aku belajar untuk melepaskan, dan menerima kondisiku saat ini.
Dengan segala kekurangan dan kelebihanku.
Melepaskan orang-orang yang mungkin juga lebih baik tidak bersama ku, dan berhak
mendapatkan yang lebih baik dariku.
Bersyukur, bahwa dengan kejadian ku ini, banyak teman-teman yang juga dapat mengambil pelajaran. Bersyukur, bahwa ternyata Tuhan masih sangat sayang padaku, sehingga memperbolehkan semuanya ini terjadi.
Aku percaya, semua yang terjadi dalam hidupku akan membuatku semakin dewasa.
Dibutuhkan kesabaran, keteguhan hati, kemauan yang kuat dan juga keiklasan untuk menerima semuanya. Sampai saat ini aku masih terus berjuang untuk semuanya itu.
I'm just an ordinary girl.
Yang terus belajar untuk menjadi diriku sendiri, menjadi orang yang lebih dewasa, walaupun aku tahu... sangat menyebalkan untuk menjadi dewasa.... *hahahahhaha*
Dan aku bersyukur.....