Surat Kepada Tuhan...
Johanamay
March 10, 2008
0 Comments
Bapa di Surga...
Apakah aku sudah terlalu sibuk nya kah, sehingga kita tidak punya waktu bersama lagi...
Tidak punya waktu berjam-jam untuk saling berkeluh kesah tentang hari yang kita lewati bersama...
Saling bercerita tentang keberhasilan, kegagalan dan juga suka serta duka cita yang kita lewati bersama, seperti dulu..???
Atau, apakah aku yang memang sudah terlalu banyak berubah... sehingga seakan tidak punya waktu sejenak untuk berbagi cerita hidupku kepadaMu??? Dan, menelannya sendiri...
Maafkan aku Tuhan...
Kau tahu sendiri akhir-akhir ini, hidupku tidak seindah biasanya.
Kau tahu dengan pasti, bagaimana aku berjuang melewati akhir tahun 2007 dengan kepedihan yang sangat. Meninggalkan semua kemewahan yang pernah aku miliki dan memulai semuanya kembali dari nol.
Benar-benar dari nol...tanpa pernah berusaha membagi semua kepedihan kepada orang lain.
Aku mencoba menjadi Tuhan kecil bagi diriku sendiri. Menganggap aku mampu dan kuat menghadapi semuanya SENDIRI....
Tapi ternyata aku salah Tuhan. Aku tidak sekuat yang aku bayangkan...
Entah sudah berapa kali, aku menangis sendiri dan berusaha untuk mengetuk dengan keras pintu hatiku dan mengatakan ...SUDAHLAH.... BERDAMAILAH...
Tapi aku belum sanggup Bapa, aku belum mampu...
Tuhan, aku rindu abangku....
Kau tahu Tuhan, dia sekarang sakit...
entahlah...
Tuhan.... aku ingin sekali berlari dan memeluknya ... seperti yang biasa aku lakukan, kalau aku sedang bersedih, kalau aku sedang ada masalah atau kalau aku sedang bergembira.
Kau adalah satu-satunya orang yang paling tahu, bagaimana aku sangat menyayanginya.
Sangat mengidolakannya, dan sangat bergantung padanya. Sampai-sampai aku sering menjadi seperti boneka yang selalu akan menurut setiap apa yang dia minta dan dia katakan.
Tapi aku tidak bisa TUhan, saat ini aku benar benar tidak bisa Tuhan...
Aku terlalu sombong...
Aku tidak bisa memaafkan.
Ampuni aku ya Tuhan....
Aku tahu, masalah ini, merubahku dengan sangat...
Merubah sistem kerjaku...
Membuatku tidak lagi menjadi anak yang selalu bersemangat dan ceria...
Membuatku akhirnya seperti kembali ke cangkang gelap dingin dan sepiku lagi!
Membuatku seperti kehilangan siapa "AKU" yang sebenarnya.
Yang aku tahu... aku benar-benar kecewa..
Aku kecewa pada semua keadaan dan kebodohan yang aku perbuat.
Aku kecewa kepada orang-orang yang tidak pernah bisa menyayangiku dengan tulus.
Aku kecewa kepada orang-orang yang tidak bisa menerima aku apa adanya.
Aku kecewa kepada orang-orang yang hanya mau didengarkan sedangkan tidak pernah membiarkan ku untuk mengungkapkan apa yang aku rasakan.
Aku kecewa karena aku selalu harus disuruh untuk mengalah.
Aku kecewa karena aku yang selalu harus mengerti tanpa pernah dimengerti
Aku kecewa karena pada akhirnya... kata yang keluar dari mulutnya hanyalah....
"Ayo lah, dek. Selama ini kan sudah jadi anak yang manis, yach sudah lah,.... tetaplah seperti itu. Jadilah anak yang manis selalu"
Dan aku sangat kecewa lagi ketika
SMS yang aku terima adalah: "Puas yach... itu sms abangmu , balasan dari SMS-ku"
Dan, sms-sms lainnya... yang benar-benar menyiratkan bahwa... aku memang tidak pernah pantas untuk berada disana. Bahwa, aku tidak pernah mau mengerti, tidak pernah berusaha, tidak pernah perduli. Dan keberadaan ku membuatnya stress.
Tuhan... aku tidak akan pernah mengucapakan sepatah katapun untuk membantahnya.
Aku tidak cukup kuat dan berani untuk mengungkapkan kekecewaan dan mungkin kemarahanku.
Aku hanya bisa diam Bapa.
karena sudah terlalu sakit.
Saat ini, aku tidak butuh pembenaran Tuhan, tidak juga butuh dibujuk, tidak juga butuh apa-apa...
Aku hanya butuh... TEMANI AKU TUHAN....
AKU SEPERTI TIDAK SANGGUP LAGI MENJALANI SEMUA INI LAGI SENDIRIAN....
BERDIRI, BERJALAN DAN GENDONG AKU YACH BAPA...
TOLONG... MAAFKAN AKU...
AKU BELUM BISA MEMAAFKAN MEREKA... ATAS SEMUANYA....
DAN JALAN SATU-SATUNYA ADALAH KELUAR
Dear Lord.
Please forgive me...
Amin
Apakah aku sudah terlalu sibuk nya kah, sehingga kita tidak punya waktu bersama lagi...
Tidak punya waktu berjam-jam untuk saling berkeluh kesah tentang hari yang kita lewati bersama...
Saling bercerita tentang keberhasilan, kegagalan dan juga suka serta duka cita yang kita lewati bersama, seperti dulu..???
Atau, apakah aku yang memang sudah terlalu banyak berubah... sehingga seakan tidak punya waktu sejenak untuk berbagi cerita hidupku kepadaMu??? Dan, menelannya sendiri...
Maafkan aku Tuhan...
Kau tahu sendiri akhir-akhir ini, hidupku tidak seindah biasanya.
Kau tahu dengan pasti, bagaimana aku berjuang melewati akhir tahun 2007 dengan kepedihan yang sangat. Meninggalkan semua kemewahan yang pernah aku miliki dan memulai semuanya kembali dari nol.
Benar-benar dari nol...tanpa pernah berusaha membagi semua kepedihan kepada orang lain.
Aku mencoba menjadi Tuhan kecil bagi diriku sendiri. Menganggap aku mampu dan kuat menghadapi semuanya SENDIRI....
Tapi ternyata aku salah Tuhan. Aku tidak sekuat yang aku bayangkan...
Entah sudah berapa kali, aku menangis sendiri dan berusaha untuk mengetuk dengan keras pintu hatiku dan mengatakan ...SUDAHLAH.... BERDAMAILAH...
Tapi aku belum sanggup Bapa, aku belum mampu...
Tuhan, aku rindu abangku....
Kau tahu Tuhan, dia sekarang sakit...
entahlah...
Tuhan.... aku ingin sekali berlari dan memeluknya ... seperti yang biasa aku lakukan, kalau aku sedang bersedih, kalau aku sedang ada masalah atau kalau aku sedang bergembira.
Kau adalah satu-satunya orang yang paling tahu, bagaimana aku sangat menyayanginya.
Sangat mengidolakannya, dan sangat bergantung padanya. Sampai-sampai aku sering menjadi seperti boneka yang selalu akan menurut setiap apa yang dia minta dan dia katakan.
Tapi aku tidak bisa TUhan, saat ini aku benar benar tidak bisa Tuhan...
Aku terlalu sombong...
Aku tidak bisa memaafkan.
Ampuni aku ya Tuhan....
Aku tahu, masalah ini, merubahku dengan sangat...
Merubah sistem kerjaku...
Membuatku tidak lagi menjadi anak yang selalu bersemangat dan ceria...
Membuatku akhirnya seperti kembali ke cangkang gelap dingin dan sepiku lagi!
Membuatku seperti kehilangan siapa "AKU" yang sebenarnya.
Yang aku tahu... aku benar-benar kecewa..
Aku kecewa pada semua keadaan dan kebodohan yang aku perbuat.
Aku kecewa kepada orang-orang yang tidak pernah bisa menyayangiku dengan tulus.
Aku kecewa kepada orang-orang yang tidak bisa menerima aku apa adanya.
Aku kecewa kepada orang-orang yang hanya mau didengarkan sedangkan tidak pernah membiarkan ku untuk mengungkapkan apa yang aku rasakan.
Aku kecewa karena aku selalu harus disuruh untuk mengalah.
Aku kecewa karena aku yang selalu harus mengerti tanpa pernah dimengerti
Aku kecewa karena pada akhirnya... kata yang keluar dari mulutnya hanyalah....
"Ayo lah, dek. Selama ini kan sudah jadi anak yang manis, yach sudah lah,.... tetaplah seperti itu. Jadilah anak yang manis selalu"
Dan aku sangat kecewa lagi ketika
SMS yang aku terima adalah: "Puas yach... itu sms abangmu , balasan dari SMS-ku"
Dan, sms-sms lainnya... yang benar-benar menyiratkan bahwa... aku memang tidak pernah pantas untuk berada disana. Bahwa, aku tidak pernah mau mengerti, tidak pernah berusaha, tidak pernah perduli. Dan keberadaan ku membuatnya stress.
Tuhan... aku tidak akan pernah mengucapakan sepatah katapun untuk membantahnya.
Aku tidak cukup kuat dan berani untuk mengungkapkan kekecewaan dan mungkin kemarahanku.
Aku hanya bisa diam Bapa.
karena sudah terlalu sakit.
Saat ini, aku tidak butuh pembenaran Tuhan, tidak juga butuh dibujuk, tidak juga butuh apa-apa...
Aku hanya butuh... TEMANI AKU TUHAN....
AKU SEPERTI TIDAK SANGGUP LAGI MENJALANI SEMUA INI LAGI SENDIRIAN....
BERDIRI, BERJALAN DAN GENDONG AKU YACH BAPA...
TOLONG... MAAFKAN AKU...
AKU BELUM BISA MEMAAFKAN MEREKA... ATAS SEMUANYA....
DAN JALAN SATU-SATUNYA ADALAH KELUAR
Dear Lord.
Please forgive me...
Amin